
Setelah dua tahun menjelajah dunia sepak bola di luar Inggris, Jordan Henderson akhirnya kembali ke tanah kelahirannya untuk musim 2025/2026. Kabar ini menjadi sorotan utama di bursa transfer musim panas, terutama bagi para pendukung setia Liverpool dan pecinta Premier League secara umum. Gelandang senior asal Inggris tersebut dipastikan pulang setelah petualangan singkat namun penuh dinamika di Arab Saudi dan Belanda.
Petualangan Henderson di Luar Negeri
Jordan Henderson memutuskan meninggalkan Liverpool pada musim panas 2023 setelah lebih dari satu dekade membela The Reds. Ia menerima pinangan klub Arab Saudi, Al-Ettifaq, yang kala itu dilatih oleh Steven Gerrard, mantan rekan setimnya di Liverpool. Keputusannya sempat menuai pro dan kontra, mengingat perannya yang begitu sentral di lini tengah Liverpool dan statusnya sebagai kapten yang membawa klub meraih Liga Champions dan Premier League.
Namun, perjalanan Henderson di Arab Saudi tidak berlangsung lama. Setelah hanya setengah musim, ia memutuskan pindah ke Eredivisie untuk bergabung dengan Ajax Amsterdam pada Januari 2024. Di sana, ia lebih mendapatkan ritme permainan dan kepercayaan sebagai pemain senior yang membimbing skuad muda Ajax. Walaupun sempat mengalami cedera ringan, kontribusinya di ruang ganti dan lapangan sangat dihargai.
Kembali ke Inggris: Pilihan dan Alasan
Musim panas 2025 menjadi momentum kembalinya Henderson ke Inggris. Banyak yang bertanya-tanya klub mana yang berani merekrut pemain berusia 35 tahun itu, mengingat faktor usia dan tuntutan intensitas Premier League. Namun, pengalaman dan kepemimpinannya tetap menjadi aset berharga.
Menurut berbagai sumber, Henderson mendapat tawaran dari beberapa klub papan tengah hingga bawah Premier League yang membutuhkan sosok pemimpin di lini tengah. Meski belum diumumkan secara resmi klub mana yang akan ia bela, sumber dalam mengatakan bahwa kesepakatan personal sudah tercapai dan pengumuman hanya tinggal menunggu waktu.
Alasan utama Henderson kembali ke Inggris adalah keinginan untuk mengakhiri karier profesionalnya di negeri sendiri, dekat dengan keluarga, serta keinginan untuk tetap menjadi bagian dalam radar Gareth Southgate menjelang persiapan Piala Dunia 2026. Meskipun peluangnya masuk skuad utama Inggris semakin kecil, ia tetap menjadi sosok yang dihormati dan dapat memberikan pengalaman di luar lapangan.
Warisan dan Dampak
Jordan Henderson bukan sekadar pemain sepak bola. Ia adalah figur yang menunjukkan profesionalisme tinggi, loyalitas, dan semangat juang yang luar biasa. Dari seorang pemain muda Sunderland hingga menjadi kapten yang mengangkat trofi Liga Champions bersama Liverpool, kariernya layak dijadikan inspirasi.
Kembalinya Henderson ke Inggris membawa narasi yang emosional sekaligus rasional. Di satu sisi, ini menjadi penutup dari petualangan internasionalnya. Di sisi lain, ini adalah bentuk dedikasi terhadap sepak bola Inggris yang membesarkan namanya.
Apa Selanjutnya?
Dengan kembalinya Henderson, banyak yang menantikan kiprahnya di musim 2025/2026. Apakah ia akan langsung menjadi starter? Apakah ia akan lebih berperan sebagai mentor bagi pemain muda? Semua pertanyaan itu akan segera terjawab ketika kompetisi dimulai.
Baca Juga: Update 12 Rumor Transfer Terbaru Manchester United Pekan Ini: Kean, Vlahovic, hingga Inacio