Listrik Belum Pulih di Desa Terdampak Banjir Sumatra
Pemulihan Listrik di Daerah Bencana Sumatra Masih Terkendala
EPICTOTO — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengakui bahwa masih banyak desa terdampak banjir di wilayah Sumatra yang belum mendapatkan kembali pasokan listrik. Kendala utama yang dihadapi adalah rusaknya infrastruktur secara parah, sehingga akses darat untuk perbaikan menjadi sangat sulit.
Hal ini disampaikan Bahlil dalam sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta. Sidang tersebut membahas penanganan bencana di Sumatra serta persiapan menyambut Natal dan Tahun Baru.
Infrastruktur Rusak dan Genangan Air Hambat Perbaikan
“Kami laporkan bahwa belum semua desa dapat dialiri listrik. Sebagian desa memiliki infrastruktur yang masih rusak parah, jalan tidak bisa dilalui, dan tiang-tiang listrik tegangan rendah banyak yang roboh,” jelas Bahlil kepada Presiden Prabowo.
Selain kerusakan infrastruktur, kondisi genangan banjir yang masih melanda beberapa wilayah juga menjadi faktor penghambat. Menurut Bahlil, memaksakan penyaluran listrik di area yang masih terendam air sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan kecelakaan bagi masyarakat.
“Ada sebagian desa yang memang masih banjir. Kalau ini kita paksakan untuk dialiri listrik, itu akan berdampak pada keselamatan masyarakat,” tegasnya.
Upaya Pemulihan dan Target Penyelesaian
Bahlil memberikan gambaran mengenai kondisi pasokan listrik di Banda Aceh. Total kapasitas pembangkit listrik di wilayah tersebut mencapai sekitar 110 Megawatt (MW). Saat ini, baru sekitar 60 MW yang telah dapat disalurkan untuk memenuhi kebutuhan daerah. Untuk sementara, sebagian wilayah masih mengandalkan pasokan dari generator set (genset).
Pemerintah terus berupaya mempercepat normalisasi pasokan listrik. Menteri Bahlil menargetkan pekerjaan perbaikan gardu induk dapat selesai paling lambat pada Rabu, 17 Desember 2025.
“Untuk jaringan gardu induknya, progresnya sudah sekitar 80 sampai 90 persen terpasang. Paling lambat Rabu atau Kamis minggu ini, targetnya sudah bisa selesai semua,” ujar Bahlil.
Dia menambahkan bahwa setelah gardu induk beroperasi, aliran listrik dari sumber-sumber seperti Arun dan Bireun dapat masuk secara normal, dan sistem transmisi untuk jalur Sumatra dapat terhubung kembali sepenuhnya.
