
TVTOGEL, Marcus Rashford, yang kini menjalani masa peminjaman di Barcelona, menyampaikan kritik tajam terhadap Manchester United atas kondisi klub yang disebutnya “terombang‑ambing tanpa arah”.
“No Man’s Land” karena Ketidakpastian Strategi
Dalam sebuah wawancara di podcast The Rest is Football, Rashford memaparkan bahwa MU seolah berada di “no man’s land” akibat seringnya pergantian manajer dan strategi yang selalu berubah. Ia menyatakan, untuk benar-benar melakukan transisi, sebuah rencana harus dimulai dan dijalankan secara konsisten — namun di MU, itu tidak pernah terjadi.
Ia juga menyoroti bahwa Liverpool merupakan contoh yang tepat: mereka memilih untuk tetap bersama Jürgen Klopp dan membangun secara konsisten, meski awalnya tak langsung menuai trofi besar.
Sistem Reaktif Tanpa Fondasi Jangka Panjang
Rashford menilai pendekatan MU terlalu reaktif—selalu mencari pelatih atau pemain yang cocok dengan sistem yang berlaku saat itu tanpa memiliki prinsip dasar yang melekat dalam klub. Ia menyatakan:
“Jika arah selalu berubah, kamu tidak bisa berharap memenangkan liga. Mungkin cuma menang piala karena punya pelatih dan pemain bagus, tapi itu bukan hasil dari kesinambungan.”
Kurangnya Prinsip yang Sama di Semua Tingkatan
Rashford mengenang era Sir Alex Ferguson sebagai masa ketika Man United memiliki prinsip bermain yang konsisten, diterapkan tidak hanya di tim utama tapi juga di akademi. Hal ini menciptakan identitas yang kuat dalam waktu panjang. Setelah Ferguson pensiun, Rashford melihat klub kehilangan fondasi tersebut, dan setiap pelatih baru membawa filosofi berbeda, menyebabkan hilangnya kohesi identitas.
Transisi yang Tak Pernah Dimulai
Rashford menyatakan bahwa transisi sejati di MU bahkan belum dimulai. Walaupun istilah “transisi” sering muncul, menurut dia, itu hanya retorika tanpa aksi nyata.
Gambaran: Runtuhnya Fondasi Bersama
Sebagai seorang pemain yang membesar dan bermain sejak era akademi MU, kritik ini muncul dari perspektif pribadi sekaligus sebagai penggemar. Rashford berharap klub bisa kembali memiliki prinsip yang jelas, agar setiap pelatih dan pemain baru bisa menambah nilai tanpa mengikis identitas dan arah klub.
Intisari Kritik Sepakbola dari Rashford
Isu yang Disoroti | Penjelasan |
---|---|
Kurangnya Arah Jelas | MU kerap berganti gaya dan taktik, tanpa struktur jangka panjang yang konsisten. |
Reaksi Darurat | Klub terlalu reaktif—langsung bertindak cepat tanpa mempertimbangkan arah keseluruhan. |
Identitas Hilang | Dunia akademi dan tim utama tidak memiliki filosofi yang seragam setelah Ferguson. |
Transisi Tak Dimulai | Meskipun kata “transisi” sering digunakan, belum ada inisiasi rencana nyata. |
Semoga ringkasan ini bisa membantu memahami secara mendalam kritik Marcus Rashford terhadap situasi Manchester United saat ini. Jika Anda ingin informasi lainnya — seperti konteks sejarah manajerial MU, perbandingan dengan klub lain, atau komentar tambahan dari tokoh sepakbola lainnya.
Baca Juga: Daftar Pemain Bulu Tangkis Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025