Satgas PKH Pulihkan Tesso Nilo dan Kuasai 4 Juta Hektar Hutan
Satgas PKH Percepat Pemulihan Taman Nasional Tesso Nilo
RESULT TOTO MACAU — Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan komitmen Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) dalam memulihkan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan, Riau. Langkah strategis yang diambil termasuk program relokasi bagi masyarakat yang bermukim di dalam kawasan konservasi tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat tujuh pemukiman masyarakat yang tersebar di tujuh desa, dengan total penduduk mencapai 22.183 jiwa atau setara dengan 5.733 kepala keluarga. Jumlah bangunan rumah yang tercatat sebanyak 573 unit.
Infrastruktur dan Persiapan Relokasi
Di lokasi tersebut juga ditemukan fasilitas publik, termasuk 12 sekolah, 52 rumah ibadah, dan 12 fasilitas kesehatan. Untuk memastikan proses relokasi berjalan tertib, pemerintah telah mendaftarkan 1.465 kepala keluarga sebagai calon peserta program.
“Kami telah menyiapkan lahan hasil penguasaan kembali seluas 8.077 hektar sebagai lokasi relokasi,” jelas Burhanuddin. Tahap pertama relokasi telah dilaksanakan pada 20 Desember 2025, dengan memindahkan 227 kepala keluarga dari lahan perkebunan sawit seluas 6.330,78 hektar.
Penguasaan Kembali Kawasan Hutan Capai 4 Juta Hektar
Dalam perkembangan terpisah, Jaksa Agung melaporkan capaian signifikan Satgas PKH sejak dibentuk oleh Presiden pada Januari 2025. Hingga saat ini, satgas tersebut telah berhasil menguasai kembali kawasan hutan seluas 4.081.560,58 hektare ke tangan negara.
Dari total luas tersebut, sebanyak 896.969,143 hektar akan segera diserahkan kepada pihak terkait sebagai tahap penyerahan kelima. Lahan perkebunan kelapa sawit seluas 240.575,383 hektar dari 124 subjek hukum di enam provinsi akan diserahkan kepada Agro Industri Nasional (Agrinas) melalui mekanisme Kementerian Keuangan dan Danantara.
Sementara itu, lahan kawasan hutan konservasi seluas 688.427 hektar yang tersebar di sembilan provinsi akan dikembalikan kepada Kementerian Kehutanan untuk proses pemulihan ekosistem.
Dukungan dan Apresiasi dari Pimpinan Negara
Presiden memberikan apresiasi tinggi atas kinerja Satgas PKH yang dianggap berjalan tanpa pandang bulu. “Kita berada di jalan yang benar dan mulia, membela kebenaran, keadilan, serta kepentingan jutaan rakyat Indonesia,” ujarnya. Ia meyakini bahwa kerja penegakan hukum ini didoakan dan didukung oleh masyarakat.
Temuan Kuat: Alih Fungsi Lahan Picu Bencana di Sumatera
Burhanuddin, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I Pengarah Satgas PKH, mengungkapkan temuan investigasi terkait bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Satgas telah memeriksa 27 korporasi yang diduga kuat berkontribusi terhadap terjadinya bencana tersebut.
Investigasi yang melibatkan analisis ilmiah dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyimpulkan adanya korelasi kuat antara bencana dengan alih fungsi lahan secara masif di hulu daerah aliran sungai. Perubahan fungsi kawasan hutan ini, yang diperparah oleh cuaca ekstrem, menyebabkan daya serap tanah berkurang drastis.
“Hilangnya hutan dan vegetasi di hulu menyebabkan aliran air permukaan meningkat secara ekstrem, yang akhirnya memicu banjir bandang,” pungkas Burhanuddin. Bencana di ketiga provinsi tersebut telah menewaskan lebih dari 1.000 jiwa.
