
Medan, 13 Juni 2025 – Liverpool FC semakin mempertahankan jejak pemain maupun pelatih berlatar belakang Indonesia di era modern Premier League. Langkah terbaru datang dari penunjukan Giovanni van Bronckhorst, eks-pemain top dan pelatih senior, sebagai asisten pelatih di bawah arahan Arne Slot mulai musim 2025–2026.
Dari Rotterdam ke Merseyside
Van Bronckhorst lahir di Rotterdam pada 5 Februari 1975. Ia menelusuri karier luar biasa dimulai dari Feyenoord, meraih gelar Liga Champions bersama Barcelona 2006, hingga 106 caps di timnas Belanda sebagai kapten final Piala Dunia 2010.
Karier kepelatihannya juga penuh prestasi, dengan trofi Eredivisie (2016–17), KNVB Cup, gelar liga Skotlandia, dan Turkish Super Cup 2024 bersama Beşiktaş.
Darah Indonesia – Semangat Maluku
Van Bronckhorst mewarisi campuran darah dari kedua orang tuanya: sang ayah, Victor, berdarah campuran Indonesia-Belanda, dan sang ibu, Fransien Sapulette, asli Maluku. Jejak leluhur ini sudah lama menjadi bagian dari identitasnya—ia bahkan belum mengunjungi kampung halaman Maluku, namun pernah menyampaikan keinginannya ke sana.
Pada Piala Dunia 2010, keluarganya, termasuk sang ibu, berbicara bangga tentang keturunan Ambon mereka.
Menjaga Warisan di Merseyside
Van Bronckhorst menggantikan John Heitinga, yang juga keturunan Maluku, sebagai asisten Arne Slot di Liverpool. Direktur olahraga Richard Hughes bahkan bergerak cepat mengamankan Van Bronckhorst untuk melanjutkan kesinambungan “darah Indonesia” di dalam staf klub juara bertahan Premier League.
Kedatangan Gio diharapkan memberikan kekayaan pengalaman taktis, budaya tim sepak bola Belanda, serta ikatan emosional dari tanah leluhurnya yang khas budaya kekeluargaan Indonesia.
📌 Ringkasan
-
Asisten baru Liverpool: Giovanni van Bronckhorst, mulai Juli 2025.
-
Karier: Pemain top Belanda, pelatih berprestasi di Eropa.
-
Keturunan: Ayah campuran Indon‑Belanda & ibu asli Maluku.
-
Makna: Melanjutkan spirit keturunan Indonesia di klub elit Inggris.
Dengan Gio sebagai salah satu wajah baru merkea, Liverpool tidak hanya menegaskan kekuatan pada lapangan, tetapi juga menjaga jejak keberagaman identitas global di dalam organisasi — terutama warisan budaya Maluku yang kini berdetak di Merseyside.
Baca Juga: 5 Pelajaran Kemenangan Real Madrid atas Juventus di Piala Dunia Antarklub 2025